Quantcast
Channel: SoloBlitz » Jurnalisme Warga
Viewing all articles
Browse latest Browse all 13

Pundi muda Dari Sepatu Cantik, Duit pun Mengalir Manis

$
0
0

raa-ekbis-pundi-muda-Lilis-MaryatiLilis Maryati (21), mahasiswi semester 6  Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNS ini mulai terjun kedua bisnis sejak September 2012 lalu.

Perempuan muda yang juga aktif bekerja sebagai MC di berbagai event Kota Solo, mengawali usahanya lantaran hobi dengan sepatu buatan tangan atau handmade. Ia pun lalu mendesain sendiri sepatu-sepatu yang sesuai karakter dan seleranya.

Kemudian Lilis, begitu ia akrab disapa, berpikir untuk memasarkannya secara luas. Mulanya ia hanya membuat sampel beberapa desain sepatu dan dikenakan sendiri. Dengan cerdas, Lilis memperkenalkan sepatu hasil kreasinya kepada orang-orang dengan menggunakannya di berbagai acara, tanpa membujuk agar membelinya. Namun dari sanalah mulai muncul banyak pertanyaan dan penawaran.

Kini, sepatu handmade miliknya yang diberi brand Limary Shoes telah mampu dipasarkan hingga ke seluruh Nusantara. Seperti Medan, Padang, Aceh, Lampung, Jakarta, Bali, Makassar dan Banjarmasin.

Putri kedua dari empat bersaudara ini mengaku jiwa berbisnisnya diturunkan dari kedua orang tuanya. Bahkan ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Lilis mengaku pernah berjualan kertas bergambar (binder) kepada teman-teman sekolahnya. “Dulu hanya dengan modal Rp 40.000 dan itu dapat untungnya sebanyak Rp 200.000, lumayan banget,” kenangnya sambil tertawa.

Harga yang ditawarkan untuk sepasang sepatunya bervariatif, berkisar Rp 170.000 hingga Rp 370.000. Harga sepatu dipatok berdasarkan tingkat kesulitan desain, bahan, jenis dan tinggi sepatu. Adapun jenis-jenis sepatu Limary Shoes ada berupa flatshoes, wedges, platform, boot, heels, clog dan sneaker wedges.

Gadis periang kelahiran Sragen, 24 Februari 1993 ini, dalam sebulan telah menerima sebanyak 60 hingga 80 pasang sepatu. Berkat kecerdasan dan ketelatenannya dalam menggeluti bisnis sepatu handmade, Lilis pun mampu mengantongi omzet Rp 7 juta hingga Rp 10 juta setiap bulannya.

Ia memasarkan sepatu-sepatu handmade-nya melalui media sosial seperti twitter, instagram, blackberry messenger, dan tumblr.

Meski disibukkan dengan segudang kegiatan, pekerjaan dan bisnisnya, Lilis mengaku tetap mengutamakan pendidikan. “Aku pengen meski berbisnis tetapi pendidikan juga janganketeteran. Harus bisa balance keduanya. Habis lulus nanti juga pengen buka toko sepatu sendiri dan bekerja. Karena bekerja itu selain menerapkan ilmu, juga sebagai wadah untuk memperluas wawasan dan relasi,” ujar gadis yang selalu berpenampilan fashionable ini. n Hidayatur Riyana | Joglosemar


Viewing all articles
Browse latest Browse all 13

Latest Images

Trending Articles